Pembina Yayasan Arema yang baru diangkat, Rendra Kresna, membantah keras jika dirinya diberitakan berang dan mengancam akan membatalkan proses jual beli saham Arema kepada investor. Ia bahkan menegaskan tak pernah memberikan pernyataan kepada wartawan bahwa ia seakan-akan geregetan kepada Muhamad Nur.
“Selama ini saya belum pernah menerima wartawan di rumah saya. Saya kaget, kalau diberitakan seperti itu. Orang saya nggak diwawancarai kok bisa saya dibilang marah-marah. Apalagi sampai saya disebut-sebut berniat membatalkan proses masuknya investor ke Arema. Saya bukan orang seperti itu,” demikian ujar Rendra melalui sambungan telepon, yang langsung disimak oleh ONGISNADE, saat Bupati Malang itu menghubungi sumber ONGISNADE, Senin (6/6) siang.
Lebih jauh, Rendra pun menyebutkan jika pemberitaan yang seperti ini bisa membuat pihak lain tersinggung. “Kalau diberitakan seperti ini, saya terus terang jadi nggak enak lah sama Pak Nur,” tegasnya dalam sambungan telepon yang berlangsung sejak pukul 14.34.
“Investornya pasti, tapi minta pembenahan manajemen agar ada kepastian hukum dengan siapa pihaknya mengadakan perikatan,” imbuhnya.
Sementara itu, pemberitaan salah satu koran lokal Malang, Senin (6/6) menyebutkan jika Rendra mengancam akan membatalkan proses jual beli saham Arema kepada investor. Dalam berita itu, Rendra disebutkan seakan-akan geregetan dengan sikap Ketua Yayasan, Muhamad Nur yang bergeming dari posisinya

Sanggah. Rendra Kresna membantah disebut mengancam membatalkan proses jual beli saham Arema. (Foto: Ongisnade/Adi Kusumajaya)
Lebih jauh, Rendra pun menyebutkan jika pemberitaan yang seperti ini bisa membuat pihak lain tersinggung. “Kalau diberitakan seperti ini, saya terus terang jadi nggak enak lah sama Pak Nur,” tegasnya dalam sambungan telepon yang berlangsung sejak pukul 14.34.
“Investornya pasti, tapi minta pembenahan manajemen agar ada kepastian hukum dengan siapa pihaknya mengadakan perikatan,” imbuhnya.
Sementara itu, pemberitaan salah satu koran lokal Malang, Senin (6/6) menyebutkan jika Rendra mengancam akan membatalkan proses jual beli saham Arema kepada investor. Dalam berita itu, Rendra disebutkan seakan-akan geregetan dengan sikap Ketua Yayasan, Muhamad Nur yang bergeming dari posisinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar